Promkes

BAB I
PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang
Perawat adalah mereka yang memiliki kemampuan kewenangan melakukan tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang dimilikinya yang diperoleh melalui pendidikan keperawatan ( Undang-undang Kesehatan No 23. 1992 ).
Saat ini dunia keperawatan semakin berkembang. Perawat dianggap sebagai salah satu profesi kesehatan yang harus dilibatkan dalam pencapaian tujuan pembangunan kesehatan baik di dunia maupun di Indonesia.
Saat ini perawat memiliki peran yang lebih luas dengan penekanan pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, juga memandang klien secara komprehensif. Fungsi utama perawat adalah membantu klien mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui layanan keperawatan. Intervensi keperawatan dilakukan dalam upaya meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, menyembuhkan, serta memelihara kesehatan melalui upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif sesuai wewenang, tanggung jawab, etika profesi keperawatan yang memungkinkan setiap orang mencapai kemampuan hidup sehat dan produktif. Dari penjelasan tersebut terlihat jelas bahwa peran perawat sangatlah penting dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Peran perawat yang utama meliputi pelaksanan layanan keperawatan (care provider), pengelola (manager), pendidik (educator), dan peneliti (researcher). Terkait dengan peran perawat sebagai pendidik, perawat dituntut mampu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan melalui kegiatan promosi kesehatan. Melalui promosi kesehatan perawat dapat memberikan edukasi pada masyarakat secara luas terkait dengan masalah kesehatan.

1.2   Rumusan Masalah
1.         Apa pengertian perawat itu?
2.         Apa definisi dari peran?
3.         Peran utama dari perawat itu apa?
4.         Bagaimana peran perawat dalam promosi kesehatan ditatanan sarana kesehatan, institusi pendidikan, tempat kerja dan tempat umum?
5.         Bagaimana peran perawat dalam promosi kesehatan ditatanan organisasi kemasyarakatan/ organisasi profesi/ media massa?
6.         Bagaimana peran perawat dalam promosi kesehatan ditatanan program/petugas kesehatan?
7.         Bagaimana peran perawat dalam promosi kesehatan ditatanan lembaga pemerintahan/politisi/swasta?

1.3   Tujuan
1.        Mahasiswa mampu menjelaskan mengenai peran perawat.
2.        Mahasiswa mampu menjelaskan tentang promosi kesehatan
3.        Mahasiswa mampu memahami peran perawat dalam promosi kesehatan di tatanan sarana kesehatan, institusi pendidikan, tempat kerja, dan tempat umum.
4.        Mahasiswa mampu memahami peran perawat dalam promosi kesehatan di tatanan organisasi kemasyarakatan (ormas)/organisasi profesi/LSM/ Media massa.
5.        Mahasiswa mampu memahami peran perawat dalam promosi kesehatan di tatanan program/petugas kesehatan
6.        Mahasiswa mampu memahami peran perawat dalam promosi kesehatan di tatanan lembaga pemerintahan/politisi/swasta.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1   Pengertian Perawat
Perawat atau Nurse berasal dari bahasa latin yaitu dari kata Nutrix yang berarti merawat atau memelihara.
Menurut International Council of Nurses (1965), perawat adalah seseorang yang telah menyelesaikan program pendidikan keperawatan, berwenang di Negara bersangkutan untuk memberikan pelayanan dan bertanggung jawab dalam peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit serta pelayanan terhadap pasien.
Perawat adalah seseorang yang berperan dalam merawat atau memelihara, membantu dan melindungi seseorang karena sakit, injury dan proses penuaan (Harlley, 1997).
Perawat adalah mereka yang memiliki kemampuan kewenangan melakukan tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang dimilikinya yang diperoleh melalui pendidikan keperawatan ( Undang-undang Kesehatan No 23. 1992 ).
Perawat Profesional adalah perawat yang bertanggung jawab dan berwewenang memberikan pelayanan keperawatan secara mandiri dan atau berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain sesuai dengan kewenagannya (Depkes RI, 2002 dalam Aisiyah 2004).
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor HK.0.02.02/Menkes/148/I/2010 Tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat, dijelaskan bahwa perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan perawat baik di dalam maupun diluar negeri sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Contoh kasus :
Ada seseorang, misal A. A ini mempunyai keterampilan, dulu ia pernah sekolah di keperawatan namun hanya sampai tingkat SMK. Meski A ini lulusan SMK Keperawatan dan mengetahui sedikit banyak tentang kesehatan tapi A ini tidak bisa dikatakan sebagai perawat. Karena di Indonesia sendiri, seseorang bisa dikatakan sebagai perawat jika lulus pendidikan keperawatan minimal lulus D3/AKPER atau S1 Keperawatan.

2.2   Definisi dari Peran
Peran merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai dengan kedudukan dalam system, dimana dapat dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari profesi yang bersifat konstan.
Peran adalah aspek dinamis dari kedudukan(status). Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka dia menjalankan suatu peran. (Soekanto:1990)
Contoh kasus :
A adalah seorang mahasiswa di sebuah perguruan tinggi swasta. Sebagai seorang mahasiswa A mempunyai kewajiban untuk belajar dan mengerjakan tugas yang diberikan. Di lain sisi A juga mempunyai hak untuk mendapat liburan, waktu untuk konsultasi dengan dosen pembimbing. Dalam contoh kasus diatas A melaksanakan kewajibannya sebagai mahasiswa dan mendapatkan haknya. Sehingga bisa dikatakan A ini telah melaksanakan perannya sebagai mahasiswa dengan baik.

2.3   Peran Utama dari Perawat
Peran perawat menurut Konsorsium Ilmu Kesehatan tahun 1989 adalah :
1.        Pemberi asuhan keperawatan
Memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan  melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan, dari yang sederhana sampai dengan kompleks.
2.        Advokat pasien / klien
Menginterprestasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lain khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien- mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien.
3.        Pendidik / Educator
Membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan, sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan.
4.        Koordinator
Mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberian pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien.
5.        Kolaborator
Peran ini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi dan lain-lain berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.
6.        Konsultan
Tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien terhadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan.
7.        Peneliti
Mengadakan perencanaan, kerja sama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan.

PERAN PERAWAT MENURUT HASIL LOKAKARYA KEPERAWATAN TAHUN 1983, adalah sebagai berikut :
1.        Pelaksana Pelayanan Keperawatan
Memberikan asuhan keperawatan baik langsung maupun tidak langsung dengan metode proses keperawatan.
2.        Pendidik dalam Keperawatan
Mendidik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat serta tenaga kesehatan yang berada di bawah tanggung jawabnya.
3.        Pengelola pelayanan Keperawatan
Mengelola pelayanan maupun pendidikan keperawatan sesuai dengan manajemen keperawatan dalam kerangka paradigma keperawatan.
4.        Peneliti dan Pengembang pelayanan Keperawatan
Mengidentifikasi masalah penelitian, menerapkan prinsip dan metode penelitian, serta memanfaatkan hasil penelitian untuk meningkatkan mutu asuhan atau pelayanan dan pendidikan keperawatan.
Contoh Kasus :
A adalah seorang perawat di suatu rumah sakit. Dalam melaksanakan tugasnya A mempunyai peran yang banyak, salah satunya yaitu sebagai pelaksana pelayanan keperawatan. Maksudnya yaitu perawat memberikan asuhan keperawatan baik secara langsung ataupun tidak langsung, baik secara mandiri atau kerja tim. Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat tidak boleh membeda-bedakan dan harus sesuai dengan standar operasional prosedur.

2.4   Peran Perawat dalam Promosi Kesehatan ditatanan Sarana Kesehatan, Institusi Pendidikan, Tempat Kerja dan Tempat Umum.
Promosi kesehatan adalah upaya memberdayakan perorangan, kelompok, dan masyarakat agar memelihara, meningkatkan, dan melindungi kesehatannya melalui peningkatan pengetahuan, kemauan, dan kemampuan serta mengembangkan iklim yang mendukung, dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat sesuai dengan faktor budaya setempat.
Perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan sangat erat kaitannya dengan lingkungan sarana kesehatan semisal rumah sakit, puskesmas, dan posyandu. Di lingkungan rumah sakit perawat selain berhadapan dengan pasien yang dirawat juga berinteraksi dengan anggota keluarga yang memerlukan informasi mendalam yang berkenaan dengan status kesehatan. Upaya promosi kesehatan dalam hal ini, pendidikan kesehatan sangat bermanfaat untuk meningkatkan status kesehatan pasien dan keluarga. Hal yang dapat dilakukan pada lingkungan rumah sakit adalah melakukan penyuluhan baik secara massal ataupun individu di rumah sakit. Kegiatan pendidikan kesehatan maupun penyuluhan dilakukan di sisi pasien serta keluarga secara khusus mengenai suatu penyakit dan upaya penyelesaian masalah kesehatan yang dihadapi.
Perawat di puskesmas sebagai tenaga kesehatan, minimal dapat berperan sebagai pemberi pelayanan kesehatan melalui asuhan keperawatan, pendidik atau penyuluh kesehatan, penemu kasus, penghubung dan koordinator, pelaksana konseling keperawatan dan model peran. Dua peran perawat kesehatan komunitas yaitu sebagai pendidik dan penyuluh kesehatan serta pelaksana konseling keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat merupakan bagian dari ruang lingkup promosi kesehatan. (Efendi,Makhfudi, 2009)
Di lingkungan Puskesmas upaya promosi kesehatan lebih ditekankan daripada di rumah sakit. Sebagai contoh perawat di komunitas menyikapi dan menindaklanjuti perilaku masayarakat bantaran sungai yang selalu melakukan  BAB di sungai sehingga mengotori dan mencemari sungai yang menjadi sumber air bersih keperluan masyarakat setempat. Perawat beranggapan bahwa suatu masalah kesehatan sebagai contoh diare. Diare yang terjadi akibat tercemarnya sumber air bersih tidak akan tuntas apabila hanya mengobati pasien di rumah sakit tanpa memotong atau menyingkirkan penyebab utamanya. Penyebab utamanya yaitu pencemaran serta pengkontaminasian sumber air sungai yang menyebabkan keadaan diare pada masayarakat setempat.
Di lingkungan posyandu baik posyandu balita maupun lansia sama halnya dengan program yang ada di puskesmas yaitu upaya promosi kesehatan seperti penyuluhan dan upaya preventif seperti pemberian imunisasi pada balita serta pemeriksaan kesehatan secara berkala pada lansia yang berada di wilayah lingkungan posyandu.
Di lingkup istitusi pendidikan, peran perawat pendidik dalam upaya promosi kesehatan tidak kalah besarnya. Dalam kurikulum bahkan silabus yang disusun selalu ada dimasukkan pengajaran tentang simulasi pendidikan baik setting individu, kelompok bahkan komunitas pada tahap pendidikan akademik. Di keadaan nyata mahasiswa serta dosen keperawatan sering kali melakukan kegiatan pengabdian masyarakat yang umumnya juga menggambarkan upaya promosi kesehatan seperti pendidikan kesehatan pada kelompok tertentu dan penyuluhan pada masayarakat umum.
Di lingkungan kerja peran perawat sangat diharapkan karena keterbatasan pengetahuan yang dimiliki para pekerja, misalkan upaya promosi kesehatan dalam tatanan Kesehatan Keselamatan Kerja (K3). Lingkungan pabrik yang umumnya mempunyai paparan terhadap debu, polusi serta risiko adanya cidera sangat penting bagi perawat dalam memberikan pemahaman baik dengan cara pendidikan kesehatan maupun penyuluhan mengenai pemakaian Alat Pelindung Diri (APD). APD yang mereka pakai diharapkan dapat melingdungi dari segala risiko yang mungkin terjadi pada para pekerja.
Di tempat umum peran perawat tidak kalah penting dalam upaya promosi kesehatan karena disana masyarakat sering berkumpul, bercengkrama bahkan melakukan aktivitas. Beberapa contoh tempat umum antara lain Pasar, Halte Bus, Terminal, Stasiun, Pelabuhan bahkan Bandara yang semuanya sangat diharapkan tidak terdapat kegiatan ataupun perilaku yang merugikan bahkan membahayakan orang lain. Merokok di tempat umum sebagai contoh sangat dilarang karena dapat menyebabkan polusi udara. Peran perawat untuk mensosialisasikan peraturan tentang pelarangan kegiatan merokok di tempat umum merupakan salah satu upaya dalam promosi kesehatan.
Contoh kasus :
Perawat A mengenakan APD (Alat Pelindung Diri) berupa masker, handscoon, celemek, ketika melakukan asuhan keperawatan memandikan pasien diatas tempat tidur. Dengan melakukan hal tersebut berarti perawat telah mengupayakan Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) dan secara tidak langsung juga melakukan perannya ditatanan sarana kesehatan dan tempat kerja.

2.5   Peran Perawat dalam Promosi Kesehatan ditatanan Organisasi Kemasyarakatan/ Organisasi Profesi/ Media Massa.
Upaya promosi kesehatan dilakukan agar tercapai masyarakat yang sehat dan mandiri, hal ini tidak hanya dilakukan oleh perawat maupun tenaga kesehatan namun harus bekerja sama dengan organisasi kemasyarakatan/LSM/organisasi profesi dan media massa yang peduli dengan kesehatan. Kerja sama tersebut dapat berupa pemberian informasi yang terus-menerus agar klien dapat berubah dari tidak tahu menjadi tahu atau sadar (aspek knowledge) dari tahu menjadi mau (aspek attitude) dan dari mau menjadi mampu melakukan perilaku yang diperkenalkan (aspek practise).
Agar terjalin kerja sama yang baik maka peran perawat pada tatanan ini adalah memberikan advokasi, hal ini penting untuk mendapatkan komitmen dan dukungan dari sasaran advokasi. Pada tatanan ini umumnya advokasi dapat beberapa tahap antara lain :
1.        Menyadari adanya suatu masalah.
2.        Tertarik untuk ikut mengatasi masalah.
3.        Peduli terhadap pemecahan masalah dengan mempertimbangkan beberapa alternatif pemecahan masalah.
4.        Sepakat untuk memecahkan masalah dengan memilih salah satu alternatif dan memutuskan tindak kanjut kesepakatan.
Dengan demikian advokasi harus dilakukan secara terencana, cermat dan tepat.
Contoh kasus :
A bersama rekan-rekan relawan dan tenaga kesehatan melakukan penyuluhan kesehatan, pendidikan kesehatan dan pemeriksaan kesehatan gratis di daerah yang sulit dijangkau atau jauh dari tempat layanan kesehatan.

2.6   Peran Perawat dalam Promosi Kesehatan ditatanan Program/Petugas Kesehatan.
Kegiatan yang dilakukan terintegrasi sesuai fungsi manajemen meliputi perencanaan, penggerakan pelaksanaan, pengawasan pengendalian dan penilaian, yang dilakukan diberbagai tingkat administrasi baik dipusat, propinsi maupun kabupaten/ kota. Kegiatan tersebut memuat strategi promosi kesehatan yaitu pemberdayaan masyarakat, bina suasana dan advokasi.
a.     Perencanaan
Pada tahap perencanaan dilakukan kegiatan sebagai berikut :
1.        Pengkajian yang dimaksud untuk mendapatkan informasi tentang besaran masalah dan penyebabnya, potensi yang dapat didayagunakan dalam pemecahan masalah.
2.        Menggalang komitmen dan dukungan dari lintas program dan sektor dalam pelaksanaan integrasi melalui pertemuan lintas program dan sektor terkait dalam promosi kesehatan.
3.        Menyusun perencanaan integrasi promosi kesehatan dan program kesehatan.
b.    Penggerakan pelaksanaan
1.        Melaksanakan integrasi promosi kesehatan dalam program kesehatan di kabupaten/kota sesuai rencana yang telah disepakati bersama.
2.        Melaksanakan pertemuan koordinasi lintas program dan sektor secara berkala untuk menyelaraskan kegiatan.
c.    Pengawasan, pengendalian dan penilaian
Pengawasan, pengendalian dan penilaian dilakukan disetiap tahap fungsi manajemen.
1.        Pengawasan untuk melihat apakah kegiatan dilaksanakan sesuai rencana yang telah ditetapkan.
2.        Pengendalian dilakukan agar kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai dengan arah dan tujuan, mengantisipasi masalah/ hambatan yang mungkin terjadi.
3.        Penilaian dilakukan untuk melihat keberhasilan pelaksanaan integrasi `pada akhir kegiatan.
4.        Mendokumentasikan kegiatan integrasi, untuk bahan pembelajaran perbaikan program integrasi mendatang.
5.        Memberikan umpan balik kepada lintas program dan sektor terkait untuk perbaikan kegiatan integrasi selanjutnya.
Kegiatan integrasi promosi kesehatan
Kegiatan yang dilakukan dalam berbagai tatanan rumah tangga, bina suasana dan advokasi yang meliputi :
a.        Integrasi promosi kesehatan dengan program KIA dan Anak
b.        Integrasi promosi kesehatan dengan program gizi masyarakat
c.         Integrasi promosi kesehatan dengan program lingkungan sehat
d.        Integrasi promosi kesehatan dengan program jaminan pemeliharaan kesehatan ( JPK ).
e.        Integrasi promosi kesehatan dengan program pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular (P2PTM).
(Pusat promosi kesehatan departemen kesehatan RI, tahun 2006)
Contoh kasus :
A bersama petugas kesehatan lainnya mempunyai rencana untuk membuat sebuah program promosi kesehatan tentang cuci tangan yang benar di sebuah panti. Setelah melakukan perencanaan dan persiapan yang matang mereka menuju ke panti tersebut. Disana, perawat mulai mengajari cuci tangan yang benar kepada warga panti. Selain mengajari cuci tangan yang benar para perawat juga membuat beberapa tempat cuci tangan untuk warga panti. Para perawat tinggal beberapa hari untuk memantau dan mengawasi jalannya program tersebut, serta mengevaluasinya untuk mengetahui perkembangan program tersebut.

2.7   Peran Perawat dalam Promosi Kesehatan ditatanan Lembaga Pemerintahan/Politisi/ Swasta.
Promosi kesehatan sebagai proses mengupayakan individu dan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan mereka mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatannya. Perawat mempunyai peran penting dalam meningkatakn kesehatan salah satunya bekerjasama dengan tenaga kesehatan lain memanfaatkan dan memaksimalkan fasilitas pelayanan kesehatan sebagai tempat untuk menyelenggarakan upaya kesehatan baik promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Setiap indivividu memiliki kesempatan untuk mendapatkan pelayanan yang bermutu dan aman, hal ini sejalanan dengan UU RI no. 36 Tahun 2009 yang menyatakan bahwa, setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau. Dalam UU tersebut pasal 16 dinyatakan bahwa pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan sumber daya di bidang kesehatan yang adil dan merata bagi seluruh masyarakat untuk memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Perawat mempunyai banyak peran dimana dalam setiap perannya bertujuan untuk mensukseskan dan mendukung program pemerintah, antara lain mendukung dalam program :
1.         Integrasi dengan Program Kesehatan Ibu dan Anak
2.         Integritasi dengan program jaminan pemeliharaan kesehatan (JPK).
3.         Integrasi dengan  Program  Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular (P2PTM)
(Panduan Integrasi Promosi Kesehatan, 2006)
Sesuai dengan tujuan promosi kesehatan, pemerintah dapat peduli dan mendukung upaya kesehatan, minimal dalam mengembangkan lingkungan dan perilaku sehat. Selain itu, membuat kebijakan dan peraturan perundang-undangan dengan memperhatikan dampaknya dibidang kesehatan. Dukungan yang optimal dari berbagai pihak seyogyanya dapat memecahkan masalah kesehatan dan dapat membantu tenaga kesehatan terutama dalam hal promosi kesehatan. Perawat diharapkan menjadi lini terdepan dalam upaya promosi kesehatan untuk mempengaruhi semua sasaran yang ada.
Contoh Kasus :
A ikut serta dalam program pemerintah yang berhubungan dengan kesehatan, missal puskesmas keliling, membantu promosi kesehatan tentang program BPJS,  dll.

BAB III
PENUTUP

3.1    Kesimpulan
1.        Perawat adalah salah satu tenaga kesehatan yang memiliki peran penting dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat
2.        Promosi kesehatan adalah komponen penting dalam praktek keperawatan dan merupakan suatu cara berpikir yang bertujuan agar masyarakat berperilaku sesuai dengan nilai-nilai kesehatan
3.        Promosi kesehatan secara garis besar mendorong masyarakat agar mau dan mampu memelihara dan meningkatkan kesehatan
4.        Peran perawat dalam promosi kesehatan ada di beberapa lingkup antara lain; individu atau keluarga, tempat kerja, institusi pendidikan,pemerintah. Dalam pelaksanaan promosi kesehatan peran perawat antara lain sebagai educator, role model, fasilitator maupun educator.

3.2    Saran
Peran perawat dalam promosi kesehatan masih belum optimal. Salah satu diantaranya adalah kurang adanya kesadaran dari masyarakat tentang pentingnya mengenal nilai-nilai kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa langkah dapat dilakukan oleh perawat antara lain dengan memahami pentingnya promosi kesehatan dan melakukan program pemberdayaan masyarakat agar dapat meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menerima berbagai program kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Promosi Kesehatan Teori & Aplikasi. Jakarta : Rineka Cipta.
https://beequinn.wordpress.com/nursing/kdk-konsep-dasar-keperawatan/keperawatan-sebagai-profesi/
https://jodenmot.wordpress.com/2012/12/29/teori-peran-pengertian-definisi/
https://lubbna.wordpress.com/2012/11/07/optimalisasi-kan-peran-perawat-komunitas-dalam-upaya-promosi-kesehatan/
https://www.scribd.com/mobile/document/265622814/Analisa-Peran-Perawat-Dalam-Promosi-Kesehatan
www.academia.edu/8888530/Analisa_Peran_Perawat_dalam_Promosi_Kesehatan

No comments:

Post a Comment